Senin, 09 Februari 2015

BIOGRAFI ANIES BASWEDAN




Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 45 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke-26. Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan, ia menginisiasi Gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
 
Anies Baswedan merupakan putra pasangan Rasyid Baswedan (Mantan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia) dan Aliyah (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta). Anies mulai mengenyam bangku pendidikan pada usia 5 tahun di TK Masjid Syuhada. Menginjak usia 6 tahun, Anies kecil melanjutkn pendidikan di SD Laboratori di Yogyakarta.

Setelah SD, Anies diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah di SMPnya itu. Ia menduduki jabatan sebagai pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai “seksi kematian,” yang tugasnya mengabarkan berita kematian. Anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panita tutup tahun di SMP-nya. Lewat ini pula, jiwa kepemimpinan Anies muncul. Lulus dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS, dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.
 
Anies terpilih menjadi peserta AFS pada tahun 1987, program pertukaran pelajar siswa Indonesia-Amerika. Selama satu tahun Anies tinggal di Milwakuee, Wisconsin, Amerika Serikat. Satu tahun di Negeri Paman Sam cakrawala berpikirnya terbuka luas.. Karena program ini, ia harus menempuh masa SMAnya selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
 
Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta, dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional. Pengalaman ini membuat ia banyak belajar dari kehidupan orang-orang besar.
 
Suami dari Fery Farhati Gani ini pernah berkuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di Fakultas Ekonomi pada tahun 1989-1995. Ia juga tetap menggeluti dunia organisasi di masa kuliahnya, ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992. Anies juga membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif.
 
Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL (Japan Airlines Scholarship)  Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis mengenai lingkungan.
Pada tahun 1996, Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis. Pasangan ini kini telah dikaruniai empat orang anak.
 
Keinginan untuk terus belajar membawa Anies mendapat beasiswa melanjutkan studi master bidang International Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004. Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia. Dia lulus pada tahun 2005.
 
Pada tahun 2010, Anies mendirikan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan ini mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa (Pengajar Muda) untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) di daerah terpencil. Program ini ditujukan untuk mengisi kekurangan guru berkualitas dan menjadi wahana kepemimpinan anak-anak muda terbaik agar memiliki kompetensi global dan pemahaman akar rumput. Anies menjadi salah satu dari World’s 20 Future Figure dari Majalah Foresight yaitu 20 orang yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun yang akan datang. Royal Islamic Strategic Centre, Yordania menempatkan Anies Baswedan sebagai salah satu dari 500 orang di seluruh dunia yang dianggap sebagai Muslim berpengaruh.
 
Pasca kemenangan pasangan Jokowi-JK dalam pilpres 2014, Anies diundang membantu Tim Transisi. Anies merupakan Deputi Tim Transisi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Bidang kerja Anies meliputi dua janji utama Jokowi-JK dalam kampanye pilpres yakni Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Bidang ini juga meliputi beragam isu fundamental pembangunan manusia Indonesia seperti pendidikan, pangan, dan kesehatan. Bersama tim transisi bidang kesra Anies telah menghasilkan beragam isu, solusi dan masukan kebijakan bagi pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
Konsistensi Anies untuk terus mendorong orang baik mengelola pemerintahan ia lakukan dengan menjadi juru bicara bagi pasangan Jokowi-JK dalam pemilu presiden (pilpres 2014). Anies adalah tokoh yang paling kerap disebut bersama dengan Jokowi di media sosial selain. Senada dengan pernyataan Jokowi bahwa Anies dekat dengan kalangan anak muda, pengaruh Anies sangat terasa pada dukungan beragam komunitas anak muda dan kreatif pada pasangan Jokowi-JK. Sebagai jubir Anies banyak menyampaikan pesan-pesan positif dan pendidikan politik bagi publik khususnya anak muda.

Rekam jejak Anies yang mumpuni di bidang pendidikan membuatnya dipilih menjadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Anies adalah salah satu profesional dari 34 menteri di kabinet tersebut.